Perlu dicatat bahwa dalam penelitian ilmiah,
referensi utama yang paling sahih adalah jurnal ilmiah (scientific
journal), baru setelah itu bisa proceedings conference, scientific
report, buku dan terbitan lain. Ketinggian derajat sebuah jurnal ilmiah
biasanya ditentukan oleh suatu nilai yang disebut dengan impact factor.
Impact factor ditentukan dari jumlah rujukan (citation) ke paper-paper
di jurnal ilmiah tersebut. Di beberapa bidang ilmu, jurnal-jurnal yang
sangat tinggi impact factornya biasanya diterbitkan oleh asosiasi ilmiah
yang berumur tua dan disegani. Misalnya di bidang elektronika,
komunikasi dan komputer, jurnal dan transaction terbitan IEEE dan ACM-lah
yang memiliki impact factor tinggi. Selain itu ada juga jurnal ilmiah
yang diterbitkan oleh penerbit seperti Elsevier, Kluwer Academic, dsb.
Paper yang ada di jurnal ilmiah terkadang dari paper submission langsung
(pengiriman makalah) atau sering juga dari selected paper (makalah
pilihan) dari sebuah International Conference.
Jurnal ilmiah di Indonesia jujur saja agak chaos dan
terlihat semrawut. Tidak banyak asosiasi ilmiah yang benar-benar
mendukung “kegiatan ilmiah” dan menerbitkan jurnal yang besar dan
disegani. Setiap universitas menerbitkan jurnal ilmiah sendiri, bahkan
banyak jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh jurusan atau fakultas.
Akhirnya jurnal ilmiah tumbuh seperti jamur, muncul ribuan dalam waktu
cepat dan banyak yang tenggelam dalam waktu yang singkat juga.
Alasannya kenapa? Mungkin karena kita jago kandang alias tidak pede,
tidak ada biaya, atau karena tidak ada tema penelitian unggulan. Alasan
yang paling tidak menarik adalah karena pingin paper cepat terbit untuk
ngurus kum (kredit), sehinga bisa cepat jadi professor atau APU
Sebagai catatan memang proses review di jurnal internasional memakan
waktu. Dari submission sampai published bisa 1 tahun atau bahkan lebih.
Proses revisi juga bisa berkali-kali tergantung galaknya reviewer
Fakta menarik, laporan dari Thomson Scientific
(Amerika) mengatakan bahwa jumlah paper ilmiah yang di publikasikan
selama tahun 2004 oleh peneliti di Indonesia (yang berafiliasi ke
lembaga penelitian atau universitas di Indonesia) berjumlah 522 paper
ilmiah. Jumlah ini hanya sepertiga dari paper ilmiah yang hasilkan oleh
Malaysia (1438 paper). Di level ASEAN, Indonesia menduduki peringkat
keempat setelah Singapore (5781 paper), Thailand (2397 paper) dan
Malaysia. Yang dekat dengan Indonesia adalah Vietnam (453
paper). Mudah-mudahan kita para peneliti dan dosen di Indonesia tetap
dalam perdjoeangan untuk mengejar tetangga-tetangga kita yang larinya
sudah semakin cepat
Kembali ke pertanyaan mas Winky, cari literatur dan
jurnal ilmiah untuk penelitian dimana? Saya coba susunkan baik yang
berbayar maupun gratis (bebas diakses).
BERBAYAR- IEEE Computer Society Digital Library (student member $61/tahun)
- ACM Digital Library (student member $42/tahun)
- Elsevier.Com (banyak universitas di Indonesia yg melanggan)
- EBSCO (banyak universitas di Indonesia yg melanggan)
- Science Direct (banyak universitas di Indonesia yg melanggan)
- Proquest (banyak universitas di Indonesia yg melanggan)
- Citeseer (ribuan paper jurnal bidang computer science)
- Directory of Open Access Journal
- PubMed Central (free digital archive of biomedical and life sciences)
- Google Scholar (citation index, abstak dam fulltext)
- Mirror Scientific Data di LIPI (mirror di LIPI untuk jurnal ilmiah internasional)
- DBLP Bibliography
- Libra Academic Search
- JSTOR Scholarly Journal Archieve
- Biomed Central (the Open Access Publisher)
- Highwire Press Stanford University
- UC Berkeley on iTunes U (Materi kuliah gratis dari UC Berkeley)
- MIT Opencourseware (Materi kuliah gratis dari MIT)
- Patent Searching (Pencarian Dokumen Paten)
- Ilmukomputer.Com (mulai banyak paper ilmiah yang diupload)
Mudah-mudahan bermanfaat dan membuat semarak dunia
penelitian kita. Kalau masih ada yang terlewat, mohon ditambahkan lewat
kolom komentar. Terima kasih.
Dikutip dari : http://romisatriawahono.net/2007/10/07/literatur-penelitian-dan-jurnal-ilmiah-gratis/
No comments:
Post a Comment